17 September 2010

Nasionalisme Tak Harus Perang

Ketika Malaysia menangkap tiga petugas kelautan kita dan ,isunya, ditukar dengan tujuh nelayan Malaysia, kita seolah terbakar nasionalismenya. Ditambah lagi dengan sikap arogansi Malaysia yang tidak menggubris satu pun dari tujuh permintaan Indonesia kepada Malaysia yang membuat rakyat Indonesia semakin terbakar lagi nasionalismenya. Mungkin wujud dari nasionalisme itu adalah dengan melakukan demo besar-besaran di kedubes Malaysia yang disertai dengan pembakaran bendera Malaysia.

             Tapi apakah itu saja cukup ? Laskar Merah Putih melalui kesekretariatannya siap menampung “nasionalisme” rakyat Indonesia dengan membuka posko pendaftaran geriliawan siap perang melawan Malaysia. Tapi apakah nasionalisme ini akan bertahan lama ?

            Lebih jauh mengenai nasiolisme adalah bukan hanya sekedar perang membela tanah air, nasionalisme adalah kecintaan seseorang terhadap negaranya. Oke dengan menjadi geriliawan siap perang adalah sebagai wujud sikap nasionalisme kita sebagai rakyat Indonesia tapi lebih jauh lagi nasionalisme itu bukan hanya sekedar perang.

            Anak muda menciptakan sebuah teori-teori modern yang bisa menjadi masukan untuk pembaharuan manajemen Negara kita, ilmuwan-ilmuwan muda melakukan praktek dan akhirnya mampu menciptakan sebuah temuan baru yang berguna demi kemajuan bangsa lalu para blogger memposting ataupun mempublikasikan tentang Indonesia secara lebih detail. Itu termasuk sebagai sikap nasionalisme yang lebih baik daripada hanya sekedar perang melawan Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar