17 September 2010

Kemiskinan di Era Kapitalisme

Semakin banyak rakyat Indonesia yang menyembah apa yang kita sebut dengan uang. Anda tidak percaya ? Lihatlah apa yang terjadi ketika bulan Ramadhan telah tiba. Beratus bahkan beribu orang mengantri untuk mendapatkan sedekah berupa uang maupun sembako yang jika kita lihat dari kuantitasnya tidaklah seberapa namun bagi mereka itu sangatlah berarti. Lantas apa hubungannya dengan kemiskinan di era kapitalisme ?

Hmm, mari kita lihat pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh para pihak swasta, lebih baik kita sebut para kapitalis, baik pusat perbelanjaan yang lazim kita sebut dengan Mal ataupun pembangunan hotel, diskotik, dan yang paling getol adalah pembangunan properti. Jika kita melihat sekilas seperti terlihat bahwa Negara kita ini berada di era kemajuan tapi mari masuk lebih dalam lagi ke bagian Sub Urban Negara ini maka akan terlihat wujud nyata dari Negara tercinta kita ini. Apakah pembangunan yang dilakukan pihak swasta dapat dinikmati oleh para marginal ? Tidak !

            Kucuran kredit miliyaran bahkan mungkin sampai triliunan rupiah yang diberikan oleh bank umum atas persetujuan bank sentral jelas hanya akan dinikmati para kapitalis juga. Bagaimana mungkin para marginal bisa dugem di diskotik terbaik Negara ini jika untuk makan saja kadang-kadang terancam. Bagaimana mungkin para marginal bisa membeli property terbaik di negeri ini jika tinggal di kolong jembatan saja susahnya setengah mati.

            Jadi mari kita lihat bahwa efek dari pembangunan multisegi ini adalah makin terpinggirkannya kaum marginal yang sebelumnya saja sudah terpinggirkan. So Look, Listen, and Fell Mr President sebelum bertindak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar